20111120

marga the (tne,zheng) & dialek hokkian

elgelg

Budaya-Tionghoa.Net | Saya tak mampu untuk menjawab semua pertanyaan itu [1], tapi saya bisa memberi sedikit saran. Pertama apakah tahu anda itu termasuk kelompok mana? Hokkian, Hakka, Konghu, Tiociu dll.Kalau tahu maka ruang pencarian menjadi lebih sempit. Lalu sne (marga) apa? Lalu leluhur yang pertama datang itu namanya siapa, dan silsilah keluarga dituliskan semua. Dengan demikian bisa dicari adakah orang sama sne dan sama kelompok yang kenal? Bisa juga minta bantu milis ini, kalau ada yang merespon berarti ada yang tahu.Biasanya yang mudah
dicari sampai kabupaten (xian) saja, kecamatan (xiang) sudah agak susah, dan desa (cun) lebih susah lagi. Apa sebabnya, karena zaman dulu orang yang satu snenya cenderung tinggal berkelompok.
Sne Tne (The) di Hokkian [2], keluarga terkemuka di sana adalah keturunan Zheng Chenggong (Tne Seng Kong) yang merebut kembali Taiwan dari tangan Belanda. Coba dilihat apakah ada dari silsilah yang menggunakan Seng atau Kong. Kebanyakan nama generasi orang Hokkian ada di suku tengah, sedang orang Hakka di suku akhir. Karena Tne Seng Kong orang terkenal, maka di mana kampung halamannya mudah dicari dari internet. The sebetulnya salah tulis, "h" di sana menunjukkan bunyi sengau, bukan bunyi letupan, ejaan sekarang "h" hanya menyatakan letupan, bunyi sengau diganti "n", jadi bunyi yang tepat Tne, meskipun kebiasaan The. Itu tak apa sekedar meluruskan bunyi.

Dalam dialek Hokkian ada bunyi sengau yang tak ada dalam bahasa Indonesia, Inggeris maupun Mandarin. Dulu para penerjemah menambahkan huruf "h" dibelakang konsonan, tapi kalau ada bunyi letupan juga ditambahkan "h" di belakang konsonan. Jadi orang tak tahu The itu adalah "te" dengan letupan atau "te" dengan sengau. Akibatnya orang yang lahir di Indonesia sudah tak bisa membedakan lagi.
Para ahli di Xiamen University Tiongkok merubah kebiasaan itu, bunyi letupan ditambah "h" sedang bunyi sengau ditambah "n". Jadi Tne dibaca te tapi dengan bunyi sengau (hidung). Prof. Lim Kea-hiong di Taiwan menggunakan "v" jadi Tve. Menurut saya sih lebih baik Tne saja karena ini
ditentukan oleh para ahli bahasa di Universitas Xiamen yang kenamaan, sedang Tv hanya ditentukan oleh seorang, bukan hasil diskusi.
Karena sudah kebiasaan di Indonesia tetap The, untuk merubahnya sulit, sebab memang kita sudah putus hubungan dengan tanah leluhur. Saya sendiri leluhur datang sekitar perang candu, mungkin lebih dulu dari anda, karena ayah buta huruf tak sekolah, maka kehilangan jejak. Meskipun demikian, ayah selalu membawa catatan keluarga atau jiapu kepada orang pandai di Garut untuk ditambahkan kalau ada anak lahir. Sayang waktu mengungsi tahun 1947 tak terbawa,hanya tahu nama kabupaten saja tak tahu kampungnya di mana. Ketika saya ke Tiongkok pertama kali menjengukmertua yang kena PP10 dan tinggal di pertanian dekatXiamen.
Orang sana bilang, tak terlalu sulit mencari turunan, karena sne saya sedikit, dan hanya berkumpul di beberapa kampung tertentu, ia bisa mengantar untuk mencari. Tapi saya menolak, saya hanya seorang dosen,tak punya banyak uang, kalau datang biasanya memangorang semarga akan datang meminta sumbangan, minimal anda harus memperbaiki kelenteng leluhur, atau mendirikan sekolah, atau mengaspal jalan tanah ke kampung, waktu itu Tiongkok baru mulai reformasi, tidak seperti sekarang jalan tol malang melintang di mana-mana. Bahkan sudah nomor dua panjangnya di dunia
hanya masih kalah oleh US saja.
Sayapun akhirnya tak menelusur leluhur lagi, biarlah, saya gunakan waktu kalau ada untuk menjelajahi seluruh Tiongkok, dan membantu siapa saja, terutama para murid yang harus berhenti sekolah karena tak bisa membayar uang sekolah. Saya anggap seluruh tanah Tiongkok
adalah kampung halaman leluhur saya. Mungkin menghibur diri? Mungkin.
Salam
Liang U 

CATATAN KAKI :
  1. Arsip Mailing-List Budaya Tionghua No  28770 "Hi semua, Saya orang baru disini[baru aktif lagi setelah beberapa tahun
    menghilang karena kesibukan]dan ada yang saya ingin bantuan dari saudara sekalian . Nama saya Sunny berdarah Tionghoa keturunan ke tujuh dari kakek moyang saya yang mendarat di indonesia beberapa ratus tahun yang lalu. Saya memeiliki siksilah keluarga sampai kepada kakek saya tsb ,setelah itu terputus. Pertanyaan saya adalah :bagaimana mendapatkan informasi untuk mendapatkan sejarah dari moyang sata seperti dari desa mana di China etc. Pertanyaan ini timbul setelah beberapa kawan saya menanyakan asal usul saya sewaktu kami sedang berdiskusi dan terusterang tidak bisa saya jawab dan juga tidak pernah terpikir oleh saya karena menurut cerita nenek saya yang mengatakan kakek moyang saya mendarat di Indonesia bersama beberapa kawannya ,semua lelaki,dan tentu saja mereka tidak bisa berhomo sexual dan mendapatkan keturunan.kakeke moyang saya kemudian menikahi wanita Indonesia asli[Bumi Putra}yang
    menjadi nenek moyang saya. Saya sewaktu kecil diberikan nama Tionghoa tetapi karena kebijaksanaan dari sononya yang melarang Tionghoa untuk menjadi Tionghoa [walaupun saya masih ada sedikit darah Bumiputra yang tidak pernah saya sangkal] ,maka kami tidak dapat berbahasa Chinese , dan lain sebagainya yang berbau Chinese. walaupun sekarang saya bisa ,setelah belajar tentunya dan membayar
    guru[walaupun tentunya free dari orang tua saya apabila dari sononya diijinkan ]untuk memudahkan saya menjaga warung apabila ada langganan yang berbahasa Chinese datang dari China sono...hehehh Sekarang anak dan cucu saya fasih berbahasa Chinese selain tentu saja
    bahasa ibu kita sendiri Indonesia, saya merasakan kebanggaan sendiri mengaku diri Chinese Indonesia, karena saya lahir,besar dan mencari
    uang di Indonesia dengan segala pahit manisnya......wah jadi ngelantur ngomongnya nih...heheh Ok now....Ada yang bisa membantu saya untuk mencari asal desa saya di China please? Terima Kasih , San Liong Thee
  2. Arsip Mailing-List Budaya Tionghua No  28797 Many thanks saya ucapkan kepada tanggapan saudara . Saya termasuk kelompok Hokkian , she The/Thee/Zheng, leluhur yang pertama namanya The Kian. Saya akan tuliskan silsilah keluarga saya setelah saya mendapatkan kembali silsilah itu yang sekarang ada di Ibu saya. Mohon bantuan saudara sekalian dan terima kasih saya ucapkan sebelumnya Sunny Thee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar