Dinukil dari Kitab Ka’bur Ahbar, bahwa di dalam Al Quran terdapat tujuh ayat. Barang siapa yang membacanya atau membawa tulisannya, maka tiada seorang makhluk pun yang dapat menimpakan bahaya terhadap dirinya dengan seizing Alloh.
Untuk itu amatlah berfaedah bila ketujuh ayat ini dijadikan amalan setiap hari, terutama sesudah shalat fardhu, guna membentengi diri dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Berikut bacaan ke tujuh ayat tersebut :
Ayat Pertama
Qul lay yushiibanaa illa maa kataballohu lanaa huwa maulaana wa’alalloohi fal yatawakkalil mu’ minuun. ( QS At Ataubah : 51)
( Keterangan : huruf vocal yg dobel dalam satu kata dibacanya panjang)
Artinya :
Katakanlah , “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Alloh bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanyalah kepada Alloh orang-orang beriman harus bertawakal.”
Ayat Kedua
Wa iy yamsaskalloohu bidhurrin falaa kaa syifa lahuu illa huwa
Wa iy yurid ka bikhoirin falaa rood da lifadh lihii
Yu shii bu bihii mai ya syaa-u min ‘ibaa dihii
Wa huwal ghofuurur rohiim (QS Yunus : 107)
Artinya :
Jika Alloh menimpakan sesuatu kemudharatan kepada mu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Alloh menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki Nya diantara hamba-hamba Nya dan Dia lah yang Maha pengampun lagi Maha Penyayang.
Ayat Ketiga
Wa maa min daabbatin fil ardhi illa ‘alalloohi riz quhaa wa ya’ lamu mustaqorrohaa wa must au da’ahaa Kullun fii kitaabim mubiin ( Qs Huud : 6)
Artinya :
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Alloh lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat persembunyiannya. Semuanya tertulis di dalam Kitab yang nyata ( Lauh Mahfuzh)
Ayat Keempat
Innii tawakkaltu ‘alailloohi rpbbii warobbikum, maa min daabbatin illaa huwa aakhi dzum binaa shiya tihaa inna robbii ‘alaa shiroo thim mustaqiim (QS Huud 56)
Artinya :
Sesungguhnya aku bertawakal kepada Alloh Tuhanku dan Tuhan mu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku diatas jalan yang lurus.
Ayat kelima
Waka ayyim min daab batil laa tahmilu rizqohaa, Alloohu yar zuquhaa wa iyyaakum wahuwas samii’ul ‘aliim (QS Al ankabut: 60)
Keterangan :
Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa rezekinya sendiri. Alloh lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha mengetahui.
Ayat keenam:
Maa yaftahillaahu linnaasi mirrohmatin falaa mum sikalahaa, wa maa yumsik, falaa mursilalahuu mimba’dihii wahuwal ‘aziizul hakiim (Qs faathir:2)
Artinya :
Apa saja yang Alloh anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Alloh, maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskan nya ssudah itu. Dan Dia lah yang Maha perkasa lagi Maha Bijaksana.
Ayat Ketujuh
Wa la in sa-al tahum man kholaqos samaawaati wal ardho layaquulunnallooh, qul afaro aitum maa tad’uuna min duunilaahi in aroodaniyalloohu bidhurrin hal hunna kaasyifaatu dhurrihii au aroodanii birohmatin hal hunna mumsikaatu rohmatih, qul hasbiyalloohu ‘alaihi ya tawakkalul mutawakkiluun (Qs Azzumar:38)
Artinya :
Dan sungguh jika bertanya kepada mereka, siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Niscaya mereka menjawab “ Alloh”. Katakanlah “ maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Alloh, jika Alloh hendak mendatangkan kemudaratan (kesusahan) kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudarratan itu; atau jika Alloh hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat Nya?” Katakanlah, “ Cukuplah Alloh bagiku” Kepada Nya lah bertawakal orang-orang yang berserahdiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar